Tuesday, August 27, 2002


Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia
sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh
bagus.Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan
disenangi teman dan tetangganya.

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia
memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.

Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel.
Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak
sebecek ini."

Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-
kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu."
Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan
uang untuk urusan lain yang lebih perlu".

Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak
mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan,anak-anak itu kurang
mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari
segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir
buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal
baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu
yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika
sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung
itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan
Pygmalion berkata, "Ah,sebagus-bagusnya patung, itu cuma patung,
bukan isterimu."

Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul.
Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.

Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai
sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada
Pygmalion,yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah,
Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah
wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola
berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu
keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi
positif.

Misalnya,
* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun
akan menjadi ramah terhadap kita.

* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas,
akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.

* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali
kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy
atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

Misalnya

* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak
jujur,akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.

* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal
suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang
baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar
dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak
akan berprasangka buruk tentang orang lain.

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.

* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak
kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai
kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata
yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa
curiga dan dendam.Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup
kita damai.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with
positive people only............how nice!!!!


Monday, August 26, 2002


SYUKUR ATAS KETIDAKSEMPURNAAN

Demosthenes gagap dalam bicaranya. Ia mengisi mulutnya dengan kerikil kecil
dan berjalan sepanjang pantai sambil berbicara keras agar mengalahkan suara
gemuruh ombak lautan. Akhirnya, ia menjadi orator yang paling masyur di
Yunani.

Di Inggris, Nelson dikenal sebagai pahlawan angkatan laut yang besar. Pada
mulanya ia selalu mabuk laut bila bepergian dengan kapal laut.

Beethoven menciptakan simfoni yang agung. Padahal sang empu tak mampu
mendengar alunan musiknya yang abadi, karena ia tuli.

Clarence Chamberlain, seorang penerbang yang melintasi lautan Atlantik,
sebetulnya tidak lulus seleksi sebagai penerbang. Akan tetapi akhirnya ia
diberi lisensi dan menjadi pilot yang hebat.

Glenn Cunningham, seorang pelari yang memecahkan rekor baru dalam lari, pada
waktu kecil kedua kakinya terbakar dan orang mengatakan bahwa dia tidak akan
bisa berjalan lagi.

Seseorang yang unggul dalam bidang tertentu sering
disebabkan oleh kemampuannya untuk bisa mengolah
dan mengatasi rintangan-rintangan yang ia punyai. Ternyata,
ketidaksempurnaan memberikan rahmat.


Sunday, August 25, 2002


Tiga Buah Pertanyaan


Ada seorang pemuda yang mencari seorang guru agama, pemuka agama atau
siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya sang pemuda itu
menemukan seorang bijaksana.

Pemuda : Anda siapa? Bisakah menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Bijaksana : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab
pertanyaan anda.

P : Anda yakin? Sedang profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu
menjawab pertanyaan saya.
B : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.

P : Saya punya 3 buah pertanyaan.
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya.
2. Apakah yang dinamakan takdir?
3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukkan ke neraka yang terbuat
dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan, sebab mereka memiliki unsur
yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba sang orang bijaksana tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras.

P (sambil menahan sakit) : Kenapa anda marah kepada saya?
B : Saya tidak marah... Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah
pertanyaan yang anda ajukan.

P : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
B : Bagaimana rasanya tamparan saya?

P : Tentu saja saya merasa sakit.
B : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

P : Ya.
B : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu !

P : Saya tidak bisa.
B : Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan keberadaan
Tuhan tanpa mampu melihat wujudNya.

B : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
P : Tidak.

B : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari
saya hari ini?
P : Tidak.

B : Itulah yang dinamakan Takdir.

B : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
P : Kulit.

B : Terbuat dari apa pipi anda?
P : Kulit.

B : Bagaimana rasanya tamparan saya?
P : Sakit

B : Walaupun setan dan neraka sama terbuat dari api, neraka tetap menjadi
tempat menyakitkan untuk setan.